Kabupaten Magelang dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang sektor unggulannya adalah pertanian, dengan berbagai komoditas yang menjadi andalan masyarakatnya. Pertanian menjadi sumber utama mata pencaharian di Desa Pringombo, Kecamatan Tempuran, dimana cengkeh menjadi salah satu komoditas unggulan. Pertanian cengkeh di desa ini berperan penting dalam mendukung perekonomian lokal. Dengan kekayaan alam yang mendukung pertumbuhan tanaman cengkeh, Desa Pringombo mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Bapak Tri Haryanto merupakan salah satu petani cengkeh yang berasal dari Klaten namun sekarang bertempat tinggal di Desa Pringombo, Kecamatan Tempuran. “Saya menanam cengkeh 6 tahun, 2018 saya tanam sekarang sudah mendapatkan hasil. Untuk luas lahan mungkin 1300 sama 2000. Tanaman cengkeh ini dikelola oleh saya dan dibantu istri.” Ujar beliau saat di wawancarai oleh Kelompok KKN Universitas Tidar 2024 mengenai awal mula menanam cengkeh.
Pak Tri menjelaskan mengenai penanaman cengkeh, “Cara menanamnya itu pertama kali kan beli bibit dulu. Beli bibit nanti dilubangi di tempat yang mau ditanami terus ditanam gitu saja. Nanti kalau agak tumbuh menghijau dikasih ‘lemi’, ‘lemi’ itu kompos kandang dan ditunggu kalau sudah satu tahun itu satu kali gapapa. Tapi kalau sini itu banyak yang pakai pupuk kandang. Perawatan tanaman cengkeh ini dibersihkan supaya tidak ada banyak rumput liar.”
“Pemanenan tanaman cengkeh itu satu tahun sekali. Cara memanen cengkeh itu ada ‘ondo’ dari bambu dikasih tatakan itu supaya bisa naik ke atas dan tatakan itu biasanya butuh banyak. Pemanenannya semua harus dipetik, pokoknya besok tumbuh biar sama.” Jelas Pak Tri mengenai pemanenan tanaman cengkeh.
Beliau juga mengutarakan mengenai penanganan pascapanen cengkeh yang bisa menjadi ladang penghasilan, “Biasa pertama itu dipetik terus dibawa pulang dipisahkan antara gagang sama kembangnya. Selanjutnya, itu dijemur sampai kering. Kalau sudah dipetik diputus ‘tek’ begitu berarti sudah kering dan kalau panas kurang lebih sekitar 4 sampai 5 hari untuk pengeringan cengkeh ini.”
"Para petani cengkeh disini biasanya kalau punya uang ya berhenti dulu untuk pasca-panen cengkeh kering, tapi kalau tidak punya uang ya dijual kering aja. Masalahnya harganya sekarang itu tidak stabil, kemarin Rp35.000 sampai turun Rp32.000-Rp31.000 sampai Rp24.000 apa Rp25.000 untuk satu cengkeh basah. Sementara, untuk cengkeh kering harganya dikalikan 4." Jelas Pak Tri.
Para petani cengkeh di Desa Pringombo menjualnya ke tempat Pak Carik atau Pak Rianto. Ada juga tempat pengepul biasanya untuk cengkeh basah. Namun, untuk cengkeh kering jika ada permintaan saja. Pemasaran cengkeh kering ini dari berbagai wilayah mulai sekitar desa, bahkan luar desa.
Penanaman cengkeh ini memiliki tantangan seperti saat musim kemarau, “Mungkin kemarau, kalau tidak disiram bawah dikasih air. Itu bisa mati, lawannya cengkeh itu musim kemarau. Kalau seperti laos dan tanaman lainnya itu sekali tebang tidak bisa mendapatkan lagi. Tapi cengkeh makin lama makin banyak buahnya.” Ujar Pak Tri.
Beliau menjelaskan terkait manfaat cengkeh di berbagai industri, seperti di bidang kesehatan, cengkeh dikenal sifat antiseptik, anti inflamasi, dan analgesiknya, sehingga sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan sakit gigi dan gangguan pencernaan. Kemudian, di industri makanan dan minuman, cengkeh digunakan sebagai rempah untuk menambah aroma dan rasa khas pada masakan, kue, dan minuman seperti teh dan kopi.
Selain itu, cengkeh bisa dibuat menjadi minyak esensial yang mempunyai banyak manfaat dalam industri kosmetik dan aromaterapi karena sifatnya yang menenangkan dan menyegarkan. Cengkeh juga menjadi bahan utama dalam industri rokok kretek, yang merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia. Dengan beragam manfaat, cengkeh tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi tetapi juga kontribusi signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Harapan terhadap pertanian cengkeh milik Pak Tri adalah usaha cengkeh ini dapat lebih berkembang dan mendapatkan fasilitas untuk para petani agar cengkeh lebih dijual mahal. Selain itu, permintaan orang yang akan membeli cengkeh semakin banyak dan bisa mendapatkan keuntungan dari itu