Jelajah
IMG-LOGO

KENIKMATAN KOPI DESA PRINGOMBO YANG TAK TERLUPAKAN

Create By 01 August 2024 66 Views

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2022, Jawa tengah menjadi salah satu provinsi yang menyumbang produksi kopi dengan total 25,541 ton pertahun dari hasil Perkebunan Rakyat atau perkebunan yang dikelola oleh masyarakat. Angka ini sebenarnya turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 26,550 ton pertahun. Meskipun begitu, komoditas Kopi di Jawa Tengah masih menjadi komoditas unggulan yang dibudidayakan terutama jenis Robusta.

Salah satu daerah di Jawa Tengah yang masih kerap membudidayakan tanaman tersebut ialah Kabupaten Magelang tepatnya di Desa Pringombo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang masyarakatnya bergerak di bidang pertanian dengan potensi alam yang luar biasa.

Terdapat salah satu petani di Desa Pringombo yang telah membudidayakan tanaman Kopi sejak tahun 2018, petani tersebut bernama Ahmad Fauzi atau yang dikenal dengan Pak Carik. Menurutnya, tanaman Kopi merupakan tanaman yang sudah ada sejak dahulu dan memiliki potensi serta manfaat tersendiri untuk dipanen.

“Awalnya melihat potensi yang ada di Desa Pringombo khususnya untuk tanaman kopi yang merupakan peninggalan dari nenek moyang, karena memang sudah banyak tanamannya. Dari banyaknya potensi terdapat alasan memilih kopi karena kopi bisa dinikmati jika proses pasca panennya dilakukan dengan baik, menghasilkan kopi berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi. Kopi kini juga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat”, Ujar beliau ketika diwawancarai oleh Kelompok KKN Universitas Tidar 2024 di rumahnya.

Lebih lanjut, menurutnya Kopi juga memiliki berbagai manfaat lain yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan seperti kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Selain manfaat terhadap kesehatan, minum kopi sering menjadi momen sosial yang menyenangkan dan waktu untuk bersantai. Namun, Beliau menekankan penting untuk mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang wajar agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.

Sementara untuk pengolahannya, beliau menjelaskan terdapat dua metode yang diterapkan yakni proses kering dan proses basah. Yang membedakan dari kedua metode tersebut ialah dari bijinya yang dikupas bila kering ataupun tidak bila masih basah, “Proses kering untuk kopi itu proses honey berarti ceri dikupas, masih ada lendir. Lendir yang ada di dalam itu masih ada kulit di dalamnya kulit yang merah dan selanjutnya dikupas. Namun, masih ada kulit lagi yaitu kulit cangkang seperti telur. Selanjutnya, dijemur ataupun difermentasi terlebih dahulu baru dijemur. Proses basah atau wash terhadap kopi dibersihkan lendirnya sampai hilang dan akan difermentasi atau dapat langsung dijemur. Penjemuran hingga kering dan nanti akan dikupas menggunakan alat bernama huller” Jelasnya.

Perlu diketahui bahwa kopi milik Pak Carik sudah memiliki sertifikat halal resmi hingga keikutsertaan dalam berbagai lomba dengan tingkat nasional. Hingga saat ini, pemasaran yang dilakukan beliau terbatas melalui kerja sama dengan kedai kopi yang ada di sekitar Magelang dalam bentuk Green Bean atau biji kopi yang belum disangrai dan penjualan langsung dalam bentuk Roast Bean atau biji yang sudah di roasting di daerah Magelang, Jogja hingga Semarang. Meskipun begitu, beliau tetap menjelaskan bahwa pemasaran masih menjadi masalah utama dari penjualan kopi di Desa Pringombo.

Dengan potensi luar biasa yang dimiliki oleh Desa Pringombo dalam budidaya kopi, serta dedikasi dari warga seperti Pak Fauzi yang mengelola kebun kopinya dengan sistem dan proses yang terstandar, diharapkan komoditas kopi dari desa ini terus berkembang dan mendapatkan tempat di hati para penikmat kopi. Tidak hanya menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan taraf ekonomi dan memperkenalkan kopi berkualitas tinggi dari Desa Pringombo ke pasar yang lebih luas. Dukungan dan kerjasama antara petani, pemerintah, dan stakeholder diharapkan dapat membawa industri kopi di Kabupaten Magelang semakin maju dan dikenal.